Kamis, 15 Agustus 2013

Fenomena Role Playing (RP)

WARNING : TIDAK BAIK UNTUK JANTUNG ROLE PLAYER YANG BELUM CUKUP KUAT MENTALNYA. ;D <3
Sebenarnya, Jurnal ini udah pernah #mimin tulis di blog pribadi #mimin, tapi berhubung ini Blog khusus akun @KorbanANIME, jadi #mimin putuskan untuk memposting ulang jurnal ini disini. Itung-itung biar blognya gak terlalu kosong. :v -Admin Males-


Gambar yang #mimin temuin di mbah gugle soal Role-Playing.
Role Playing yang pengen Mimin bahas disini akan lebih menfokuskan pada Role Playing yang dilakukan oleh orang-orang (terutama remaja) di media sosial terutama Twitter. Mengapa? karena Mimin pengen bahas, itu aja. :'D #desh
Pertama, Mimin mau bahas soal Role Playing yang dilakukan banyak remaja penggemar Anime dan para Otaku. Penjelasan simple-nya adalah para penggemar anime membuah sebuah akun di Twitter dan memposting status di Timeline-nya seakan-akan suatu karakter dalam Anime yang melakukannya. Biasanya karakter yang disukainya dalam suatu judul Anime.

Contoh : si A membuat akun dengan nama @UzumakiNaruto, lalu dia memposting status / tweet di Timelinenya seperti hal-hal yang sering dilakukan karakter Naruto atau ciri khas Naruto dalam berbicara, seperti menambahkan kata "dattebayo" di setiap kalimatnya.

Mimin melihat akhir-akhir ini semakin banyak akun Role Playing yang muncul di Twitter, well.. sebenarnya tahun 2012 adalah tahun paling ramai para Role Player (pelaku Role Playing) muncul. Satu orang bisa memiliki 2-5 akun RP.

Kenapa Mimin tau?
Mimin sakti. #eh

Mimin tentunya tahu soal banyaknya akun RP yang dimiliki oleh saru orang ya dari akun @KorbanANIME. Yang mana bisa dibilang follower akun itu sebagian besar Role Player dan akhir-akhir ini gue mengetahui pemilik akun Role Player bisa saja 1 orang yang sama.

Sebenarnya Mimin udah mengenal Role Player jauh sebelum mengenal Twitter. Jujur Mimin sendiri pun adalah seorang Role Player, begitu juga dengan #Kyuubi dan anggota grup Author Mimin, H2P.

Kami bertemu karena Anime Naruto (Sejak tahun 2002/2003) dan kami akhirnya menentukan peran kami masing-masing dalam grup sesuai dengan karakter dalam Anime Naruto. Waktu itu gue memilih untuk 'Menjadi' Sabaku no Gaara.
Sabaku no Gaara - waktu masih kecil(?)
Suami pertama mimin ini, Kangmas Gaara mertokusumo, memiliki sifat yang sangat pendiam, hampir tidak memiliki ekspresi, intinya dia itu batu. Bertolak belakang sekali dengan Mimin yang Hyperactive, Stress, Gila, dan selalu ceria setiap saat. #bukanIklanRexona
Kami, H2P. bukan Role Player di media sosial, melainkan Role Player di dunia nyata. Jadi kami (berusaha) bertingkah dan berbicara seperti karakter yang kami RP-kan, dalam hal ini gue berusaha untuk benar-benar menjadi Gaara.

Perlu diingat disini, meskipun ngeRP-in Gaara yang hobby membunuh dan meremas-remas(?) manusia lain, Mimin gak melakukan hal itu. Alasannya karena gak nemu Pasir kayak yang dimiliki Gaara di gentongnya itu, dan mimin juga ogah gendong gentong pasir kemana-mana. "Gentong kok bawa Gentong.". -_-

Mungkin yang kami lakukan tergolong berhasil, karena Mimin jadi terlihat dingin dan jarang berekspresi, terutama kalau dengan orang yang baru mimin temui ato yang gak terlalu dekat dengan. Mimin taunya sih setelah ketemu sama salah satu temen SMA waktu Reuni.

A   : ternyata lu gak seserem yang gue pikirin selama ini yo Min.
Me  : Ha?
A  : Habisnya kamu selalu diam dan gak pernah senyum. Dulu gue takut sampek nangis liat lu. Gue pikir lu pembunuh bayaran gitu. :(
Me  : ...........
Yap, Mimin (lumayan) berhasil menjadi Gaara hingga dikira pembunuh kayak Gaara (waktu Naruto Season 1). Mimin anggep lah itu pujian, meskipun miris. #nangis

Ohya, Mimin berhenti RP-in gaara sewaktu Kuliah S1, karena udah gak ngikutin Naruto dan sibuk sama urusan Kuliah. #SokAsik
Balik ke masalah RP di Twitter, Miminkembali inget saat-saat ngeRP Gaara. Mau gak mau Mimin jadi membandingkan RP Mimin dan grup dulu dengan RP yang ada di Twitter sekarang. Mimin kepo-in satu per satu akun RP di twitter, terutama Follower di akun KorbanANIME. Dan Mimin speechless.
No Offense buat para RPer, tapi benar-benar mencengangkan fakta yang Mimin  dapet dari hampir semua akun RP di twitter. Hal ini sempet membuat beberapa konflik antara akun dengan para follwer (terutama RPer) ketika #Kyuubi menyinggung masalah OOC (Out Of Character) yang dilakukan para RPer. Artinya para RPer bertindak tidak sesuai dengan karakter yang dia RP-kan, justru cenderung lebih kepada sifat asli mereka namun tetap ngotot mengatakan itu adalah Akun Role Play.
Pada dasarnya sifat #Kyuubi memang lebih keras daripada mimin dalam hal RP ini. Mimin kadang menutup mata dan tidak main frontal dalam memperingatkan RPer OOC, namun hal ini justru membuat para RPer semakin brutal melakukan OOC. Bukan karena kami SOK dalam urusan RPing tapi bisa fatal bagi orang awam jika melihat ke-OOC-an yang dilakukan, dan bisa-bisa orang mengartikan kalau memang itulah sifat dan kelakuan dari Karakter yang di RPkan tersebut.
Bukan hanya kami yang merasa geram pada ke-OOC-an yang dilakukan beberapa (banyak) RPer di twitter, namun beberapa RPer senior, yang sudah sejak awal tahun 2000-an memulai RP mereka di Facebook dan Tumlbr merasa resah.
"OOC sekali-sekali memang tidak apa, karena kita memang bukan karakter tersebut. Tapi kenapa ini brutal banget ooc-nya. Bikin ancur karakter.!"
Begitu kira-kira inti dari keresahan yang ditimbulkan RPer OOc. Waktu itu (2012) memang rame macam tawuran komflik antara KorbanANIME sama para RPer, bahkan beberapa RPer yang mengenal Mimin secara pribadi mengirimkan SMS-BBM-DM-PM lewat semua media yang mereka punya untuk melayangkan protes ke Mimin, sebagai Owner akun KorbanANIME. Waktu itu Miminlangsung tanya ke #Kyuubi dan kemudian melakukan komfirmasi di akun untuk masalah tersebut. Bersyukur sih keadaan akhirnya tenang, karena kalau sampai masih ribut bisa dipastikan Mimin pun akan ikut marah dan akan jadi jauh lebih frontal memaki RPer yang OOC-nya hingga lebay dan alay. #malahkesel
Contoh : Kiyoshi Teppei HAMIL dan bertingkah seperti seorang emak-emak yang mau di sentuh siapa saja yang mendekatinya (ini serius). Of all people, Kiyoshi Teppei adalah karakter Laki-laki yang mengalami Cedera lutut parah di serial KUROKO NO BASUKE. Tingginya menjulang lebih dari 190cm.
EMANG SIAPA YANG BISA NGEHAMILIN DIA??? #salahFokus
Permasalahan yang terjadi waktu itu karena #Kyuubi menyindir tentang banyaknya akun RP yang 'menjalin hubungan' satu sama lain. Memang seperti tidak ada masalah dengan hal ini, tapi kalau karakter yang pacaran itu tidak pernah kenal satu sama lain, atau bahkan tidak ada kaitannya sama sekali, akan menimbulkan banyak kerancuan. Well.. setidaknya itu yang ingin #kyubi kemukakan yang pada akhirnya mengundang banyak reaksi dari banyak kalangan. LOL.
Sebenarnya ini lebih ke masalah yang lebih gak penting menurut Mimin:

AKUN RP DIGUNAKAN SEBAGAI SARANA CARI PACAR.!

Itulah kenyataan yang ada. Banyak orang yang bahkan sama sekali tidak mencintai karakter anime yang mereka RPkan, namun memutuskan untuk menjadi RPer karena melihat beberapa dari teman mereka yang RPer mendapatkan pacar dari akun RP mereka. Amazing kan?
Sebagai penggemar anime dan pecinta karakter-karakter dalam anime, Mimin serasa jijik melihat Fenomena ini. Mencari pacar dengan kedok RP adalah hal nista. Lalu Galau di akun Role Play mereka. Seperti : 
"KENAPA CUMAN GUE YANG BELOM PUNYA PACAR DISINI?? TT___TT" Diucapkan oleh Akun RP Kirara, peliharaanya Sango di Anime Inuyasha. (Kirara bahkan tidak bisa bicara, apalagi galau masalah gak punya pacar.!)

Masalah lain yang benar-benar bikin Mimin gatel pengen garuk lubang kubur adalah, Fenomena adegan-adegan HOT, NC-17, Adegan Pasutri(?), alias adegan porno yang dilakukan para RPer. Iya, adegan 18 tahun keatas.

Contoh : Akun RP Satsuki Momoi yang hampir setiap hari melakukan S*X Scene dengan Semua karakter Kurobas yang dia temui, dalam hal ini semua Akun RP karakter lelaki dari serial Kurobas (yg ooc juga tentunya).

Melihat itu Mimin jadi berpikir, apakah Role Play sudah berubah definisi jadi FORE PLAY? Mimin cuman bisa mendoakan RPernya biar segera taubat, apalagi kalau RPernya ternyata masih duduk di bangku SD/SMP dan sudah melakukan adegan dewasa secara Verbal di media Sosial. haha. *tawa garing*

Fenomena-fenoma Role Play di twitter (dan media sosial lain) saat ini yang jelek, antara lain :
1. Membuat akun RP karena seru, tanpa tau karakter pokoknya RP.
2. Membuat akun RP karena ingin mendapatkan Follower.
3. Membuat akun RP biar tenar dan berasa artis.
4. Membuat akun RP biar banyak kontak BBM-nya.
5. Membuat akun RP untuk nyari pacar.
6. Membuat akun RP sebagai pelampiasan libido berlebih para RPernya.
7. lain-lain.

Bukan berarti gak ada akun RP yang bagus. Mimin memiliki banyak List RPer yang benar-benar bagus dalam melakukan Role Playing sesuai Karakter Mereka. Bahkan ada di antara mereka yang membuat merinding karena Mimin seakan berbicara dengan karakter yang asli. Kebanyakan RPer dari Luar Negeri, namun ada beberapa RPer Indonesia (yang Mimin tau) yang juga sangat IC (In Character).

Syukurnya lagi, menurut Info dari salah satu RPer yang masih IC, sudah banyak bermunculan Rper yang IC, dan ini bener-bener bikin Mimin senang. Yah, semoga aja mereka tetap IC untuk seterusnya. Amien..

Nah, Mereka-mereka ini yang mimin yakinin adalah para RPer yang masih memegang teguh prinsip ketika memutuskan untuk menjadi Role Player : KARENA MENCINTAI KARAKTER YANG MEREKA RPkan.
Kalau Role Player mencintai karakter yang mereka RPkan, mereka pasti menginginkan karakter tersebut sempurna. Paling tidak mereka akan berusaha keras untuk membuat karakter tersebut semirip dengan karakter aslinya. Dengan begitu mereka akan menghindari tindakan / ucapan yang bisa membuat karakter tersebut OOC.
Kalau yang lain bilang mereka juga mencintai karakter yang mereka RP-kan, bagaimana mungkin mereka bisa merusak karakter tersebut dengan berbuat OOC yang berlebihan hingga membuat orang lain jadi Ilfeell alias ilang feeling sama karakter yang mereka RPkan? Cinta mereka pada karakter yang mereka RPkan jauuuuuuuuuuuuuuuuuuh lebih kecil dan kalah sama nafsu mereka untuk mendapatkan Follower/pacar/kepuasan seksual di internet.
Kalau memang RP seorang Butler, maka berlakulah seperti Butler di akun RP kalian.
Kalau kalian seorang ninja, jangan memposting 'berita' kalian seorang penyanyi dangdut, apalagi merubah Avatar twitter kalian menjadi Jupe yang setengah telanjang.
Kalau kalian RP karakter anak sekolah biasa, maka berhenti melakukan adegan yang harusnya dilakukan pasangan suami istri. Kecuali kalau kalian memang mengambil chara dari Anime Hentai, itu berarti IC. #loh
Terlepas dari Role Playing karakter Anime, sekarang bermunculan pula Role Player untuk Idol-idol Korea/Jepang. well.. Mimin sih taunya yang nge-RP Idol Korea. Ya gak apa-apa sih.. toh nge-RP emang hak(?) semua orang. xD
Cuman akhir-akhir ini gue sering liat beberapa orang di Timeline FB sama Twitter Mimin yang sebel sama beberapa RPer Idol Korea. Gak tau juga apa sebabnya, soalnya mimin gak ngikutin RP Idols, gue lebih ngikutin akun twitter Asli Para artis tersebut. *u* #hoy
Akhirnya sampai suatu saat, Mimin tau salah satu alasan keselnya salah satu temen mimin sama RPer Idols. Karena mereka suka mengubah-ubah nama akun RP mereka. Misal, awalnya nge-RP Sooyoung SNSD kemudian berubah jadi Kang Gary Lessang. (oke ini extreme).
Fenomena ubah-ubah akun RP sebenernya bukan hanya di RP Idols sih, di RP Chara anime juga ada. Suatu hari Mimin mention-mentionan sama Kuroko, tiba-tiba Akun Kuroko menghilang dan menjadi Conan Edogawa. Mimin sempet Shock dan bingung gimana ngelanjutin mention-mentionan sama akun itu. Masak awalnya ngomongin basket lalu akhir-akhirnya ngomongin Profesor Agasa(?), lak gak nyambung. wkwkwkwk

---
Bahasa yang digunakan Role Player bermacam-macam, karena Rper bisa datang dari mana saja. Dari Jepang dan dari luar jepang, termasuk Indonesia.

Biasanya Role Player dari jepang cenderung menggunakan bahasa jepang untuk berinteraksi dengan akun RP lain & juga Follower. Cenderung tidak terlalu lancar berinteraksi dengan bahasa Inggris, karena itu dianjurkan untuk yang gak bisa berbahasa / membaca tulisan jepang (kayak gue) jangan menfollow RP Jepang. #loh

Role Player dari luar Jepang kebanyakan menggunakan Bahasa Inggris, karena bahasa yang dikuasai oleh hampir semua orang di dunia. Bagi RPer yang bisa bahasa jepang (biasanya anak jurusan Sastra jepang atau Otaku yg memang menguasai Japanese), mereka juga menggunakan bahasa jepang di akunnya, dan bisa berinteraksi dengan RPer jepang juga. Selain itu mereka juga kadang menggunakan bahasa asli negara mereka.

RPer Indonesia ada yang menggunakan bahasa Indonesia untuk semua interaksinya, which is fine~ ada juga yang menggunakan bahasa inggris secara keseluruhan, namun kadang tergoda untuk menggunakan bahasa Indonesia jika ada mention masuk dalam bahasa Indonesia. Ada juga Rper yang dari awal menggunakan bahasa Inggris dan ngaku-ngaku gak bisa bahasa Indonesia, sekarang justru banyak bahasa Jawanya.Lol :v

Gak apa, semuanya Halal, selama masih dalam Konteks IC dan selama tidak menghancurkan Karakter yang kalian RPkan. Bersikap lucu boleh, tapi hati-hati, Lucu Mesum & Jorok itu beda tipis. Jangan salah ambil langkah. Pikirkan baik-baik sebelum memposting status/tweet, karena kadang yang menurut kalian sepele adalah masalah besar buat orang lain. #halah

---
Inti dari Jurnal ini, memang mungkin terlihat seakan pelampiasan uneg-uneg Mimin.. MEMANG IYA Sih... Jadi kalau mau marah silahkan. Tapi selain dari pelampiasan uneg-uneg yang udah lebih dari setahun ini Mimin tumpuk, ini juga Mimin harap bisa jadi titik balik instropeksi para RPer.

Sedikit TIPS(?) untuk para Role Player :
1. Usahakan untuk STAY IN CHARACTER & DON'T DESTROY THE CHARA OR PEOPLE YOU'RE ROLE PLAYING.!
2. Kalau mau OOC tolong cantumkan di BIO akun kalian, bahwa akun Kalian adalah akun RP yang OOC. 
3. Cantumkan RP/RL (Role Play / Real Life), untuk yang pengen bacot soal hidup kalian juga dengan akun RP. Jangan sampai orang-orang nyangka bacotan itu adalah bacotan karakter yang kalian RP-kan.
4. Cantumkan MESUM/R-18/NC-17/Yaoi-Yuri-Hentai sekalian di Bio jika memang kalian suka melakukan hal-hal tersebut diatas. Jadi biar tidak memberikan serangan jantung pada orang yang tidak sengaja membuka akun RP kalian.
5. Cek Timeline akun RP yang meminta Followback untuk memastikan ke-IC-an mereka. Hindari berteman atau saling follow dengan RPer yang selalu OOC. karena ketika kalian berteman dengan akun yg OOC setiap saat, kalian juga akan ikut OOC.
6. Kalau memang ingin IC dalam melakukan Role Playing, jangan terlibat hubungan pribadi apalagi asmara dengan RPer akun lain. Jalinlah hubungan itu di akun pribadi kalian, jangan di akun RP.
7. Pisahkan Urusan pribadi dengan urusan RP kalian. well.. kecuali klo akun kalian RP/RL.
8. Abaikan jurnal ini dan semua Isinya kalau kalian memang betah menjadi RPer OOC dan masih betah menghancurkan karakter. <3


---

Terakhir : MAAF BUAT YANG MERASA TERSINDIR & SAKIT HATI DENGAN ISI JURNAL INI.
Tak bermaksud untuk melukai hati siapapun, tapi kalau memang ada yang merasa tidak terima dan sakit hati, berarti mengakui dan MENYADARI sudah melakukan OOC. :) <3
  
Salam,

#Mimin of @KorbanANIME

1 komentar: